Pembelajaran merupakan suatu proses yang
kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu,
untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan berbagai keterampilan
yaitu keterampilan mengajar dalam hal ini membelajarkan. Keterampilan mengajar
atau membelajarkan merupakan kompetensi pedagogik yang cukup kompleks karena
merupakan integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.
Persepsi (Perception) yang berarti
pengelihatan, keyakinan dapat dilihat atau dimengerti. Persepsi terjadi karena
adanya stimulus atau rangsangan dari lingkungan sekitar, sehingga individu
dapat memberikan makna atau menafsirkan sesuatu hal. Slameto (2010:102)
menjelaskan bahwa “Persepsi merupakan proses yang menyangkut masuknya pesan
atau informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi, manusia terus menerus
mengadakan hubungan dengan lingkungannya, hubungan ini dilakukan dengan indera
yaitu, pendengaran, peraba dan penciuman”. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses pemberian makna yang dilakukan
secara sadar berupa tanggapan atau pendapat individu terhadap suatu objek atau
peristiwa yang diterima melalui alat indera.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan
merupakan “kecakapan untuk menyelesaikan tugas”, sedangkan mengajar
adalah “melatih”. Jadi keterampilan mengajar guru adalah
seperangkat kemampuan/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan
pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada
lingkungan.
Menurut Peraturan Pemerintah nomor
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, seorang guru dituntut untuk
menguasai kompetensi pedagogis, professional, kepribadian, dan sosial.
Keterampilan dasar mengajar merupakan satu keterampilan yang menuntut latihan
yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini
memungkinkan guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif.
Macam-Macam
Keterampilan Mengajar Guru
Menurut hasil penelitian ( Turney, 1979 ),
terdapat 8 keterampilan dasar mengajar yang dianggap berperan penting
dalam menentukan keberhasilan pembelajarn. Keterampilan yang dimaksud adalah
keterampilan :
Keterampilan
Bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal yang
meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa
pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi
bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.
Pertanyaan yang diajukan guru akan mengandung unsure pengendalian atas
pengajaran yang berlangsung, sehingga memungkinkan pengajaran menjadi menarik
perhatian anak, menuntut mereka untuk berpikir dan menjawabnya dengan tepat.
Pengajuan pertanyaan yang bermakna dan menarik perhatian anak sehingga anak
benar-benar merasa senang dalam belajar, merupakan tugas guru yang mulia dan
tidak sederhana.
Ada 4 alasan mengapa seorang guru perlu menguasai keterampilan bertanya :
- Pada umumnya guru masih cenderung mendominasi kelas dengan metode ceramahnya.
- Kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat tidak membiasakan anak untuk bertanya sehingga keinginan anak untuk bertanya selalu terpendam.
- Penerapan pendekatan cara belajar siswa aktif ( CBSA ) dalam kegiatan pembelajaran menuntut keterlibatan siswa secara mental-intelektual.
- Adanya anggapan bahwa pertanyaan yag diajukan guru hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa.
Tujuan dari keterampilan bertanya :
- Merangsang dan meningkatkan kemampun berpikir peserta didik.
- Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar.
- Melatih peserta didik berpikir divergen.
- Melatih kemampuan mengutarakan pendapat.
- Mencapai tujuan belajar.
Keterampilan bertanya di bedakan atas :
- Keterampilan bertanya dasar. Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Komponen-komponen yang di maksud adalah: Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan, pemindah giliran, penyebaran, pemberian waktu berpikir dan pemberian tuntunan.
- Keterampilan bertanya lanjut. Keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar partisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri. Keterampilan bertanya lanjut di bentuk di atas landasan penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Karena itu, semua komponen bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan keterampilan bertanya lanjut. Adapun komponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan susunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan, Pengaturan urutan pertanyaan, Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi.
Keterampilan
Memberi Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah
segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi
si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan
juga merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Tujuan memberi penguatan :
- Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
- Merangsang peserta didik berpikir yang baik.
- Menimbulkan perhatian peserta didik.
- Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi.
- Mengendalikan dan mengubah sikap negative peserta didik dalam belajar kearah perilaku yang mendukung belajar.
- Memelihara iklim kelas yang kondusif.
Jenis-jenis penguatan :
- Penguatan verbal, yaitu penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan/dorongan yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa. Komentar , pujian dsb tersebut dapat diberikan dalam bentuk kata-kata dan kalimat.
- Penguatan non verbal, yaitu penguatan yang dapat ditunjukkan dengan cara sebagai berikut : Mimik dan gerakan badan; Gerak mendekati; Sentuhan; Kegiatan yang menyenangkan; Pemberian symbol/benda.
- Penguatan tak penuh, yaitu pengutan yang diberikan untuk jawaban atau respon siswa yang hanya sebagian benar , sedangkan bagian lainnya masih perlu diperbaiki. Kemudian, guru meminta siswa lain untuk memberikan jawaban yang masih perlu diperbaiki tersebut.
Prinsip-prinsip pemberian penguatan :
- Kehangatan dan keantusiasan
- Kebermaknaaan
- Menghindari penggunaaan respon negative
- Dapat bersifat pribadi atau kelompok
- Memberikan kesan/dampak positive kepada peserta didik
Keterampilan
Mengadakan Variasi
Variasi
stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar
mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi
belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta
penuh partisipasi.
Tujuan keterampilan mengadakan variasi antara lain adalah :
- Mempertahankan kondisi optimal belajar.
- Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
- Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.
- Mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru.
- Meleyani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
- Meningkatkan kadar keaktifan / keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
Jenis-jenis variasi :
- Variasi dalam gaya mengajar, yaitu penggunaan variasi yang berkaitan dengan gaya mengajar guru, seperti variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang, gerakan badan dan mimic, perubahan dalam posisi guru.
- Variasi pola interaksi dan kegiatan, pola interaksi dalam kegiatan pembelajaran dapat bervariasi dari yang paling didominasi guru sampai yang berpusat siswa sendiri. Dilihat dari pengorganisasian siswa, pola interaksi dapat dibedakan atas pola interaksi klasikal, kelompok kecil, berpasangan, dan perorangan.
- Variasi penggunaan media / alat bantu pembelajaran, alat bantu pembelajaran dapat divariasikan sesuai dengan fungsinya serta variasi kesensitifan indera para siswa. Sebagaimana diketahui ada siswa yang lebih mudah belajar dengan cara mendengarkan, melihat, meraba, mencium atau diberi kesempatan untuk memanipulasi media/ alat bantu yang digunakan.
Prinsip-prinsip pengadaan variasi :
- Gunakan varisi dengan wajar , jangan dibuat-buat.
- Perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif.
- Penggunaan variasi harus direncanakan dan sesuai dengan bahan, metode, karakteristik peserta didik.
Keterampilan
Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar,
yaitu :
- Keterampilan merencanakan penjelasan, mencakup dua sub komponen, yaitu : Merencanakan isi pesan (materi), Mencakup tiga hal penting, yaitu : Menganalisis masalah yang akan dijelaskan secara keseluruhan, termasuk unsure-unsur yang terkait dalam masalah itu; Menetapkan jenis hubungan antara unsure-unsur yang berkaitan tersebut; dan Menelaah hokum , rumus, prinsip atau generalisasi yang mungkin dapat digunakan dalam menjelaskan masalah yang ditentukan.
- Menganalisis karakteristik penerimaan pesan. Karakteristik siswa yang perlu dianalisis antara lain mencakup : usia, jenis kelamin, jenjang kemampuan, latar belakang keluarga dan lingkungan belajar.
Keterampilan
menyajikan penjelasan, Keterampilan menyajikan penjelaskan terdiri atas komponen-komponen berikut
:Kejelasan; Penggunaan contoh dan ilustrasi; Pemberian tekanan; dan Balikan.
Prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan :
- Penjelasan harus bermakna dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
- Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru.
- Dalam menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang konkrit dan dihubungkan dengan kehidupan.
- Penjelasan dapat diberikan diawal, tengah, maupun akhir pelajaran.
- Penjelasan dapat diberikan bila peserta didik bertanya atau dapat juga atas rancangan guru.
- Penjelasan harus diselingi tanya jawa
Keterampilan
Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran yaitu usaha guru untuk mengkondisikan mental
peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam mebuka pelajaran guru
harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan
ditempuh.
Keterampilan menutup pelajaran adalah kemampuan guru dalam mengakhiri
kegiatan inti pelaran. Dalam menutup pelajaran guru dapat menyimpulkan materi
pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik, dan tingkat
keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Tujuan membuka pelajaran :
- Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
- Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran.
- Memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa.
- Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman/bahan yang sudah dimiliki/diketahui dengan yang akan dipelajari.
- Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan diterapkan atau dilaksanakan dalam kegiatan belajar.
Tujuan menutup pelajaran :
- Memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung.
- Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.
- Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja dikuasai.
Prinsip-prinsip membuka dan menutup pelajaran :
- Bermakna, Kegiatan yang dilakukan dalam membuka dan menutup pelajaran haruslah bermakna, artinya relevan dengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengan karakteristik siswa sehingga mencapai tujuan yang diinginkan, seperti menarik perhatian, meningkatkan motivasi, memberi acuan ,membuat kaitan, mereview atau menilai.
- Berurutan dan berkesinambungan; Agar prinsip berurutan an berkesinambungan guru hendaknya berusaha membuat susunan kegiatan yang tepat, yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kemampuan siswa, serta jelas kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya.
Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur
yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal
dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau
pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa
menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang
memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap
positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa,
serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan
berbahasa.
Komponen-komponen keterampilan membimbing
diskusi :
- memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi.
- memperluas masalah atau urutan pendapat
- menganalisis pandangan siswa
- meningkatkan urunan pikir siswa
- menyebarkan kesempatan berpartisipasi
- menutup diskusi
Syarat-syarat diskusi kelompok kecil :
- jumlah anggota kelompok 3-9 orang
- terjadinya tatap muka informal
- ada tujuan yang ingin dicapai
- berlangsung secara sistematis
Prinsip-prinsip penggunaaan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
:
- Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi di jenjang kelas yang siswanya sudah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan.
- Topik atau masalah yang di diskusikan haruslah topik/masalah yang memerlukan informasi/pendapat dari banyak orang untuk membahasnya atau memecahkannya.
- Diskusi kelompok di sekolah dasar masih memerlukan bantuan guru untuk membimbingnya.
- Diskusi harus berlangsung dalam iklim terbuka yang penuh persahabatan sehingga memungkinkan terjadinya sikap saling menghargai.
- Sebelum diskusi, guru hendaknya membuat perencanaan dan persiapan.
- Diskusi mempunyai kekuatan/keuntungan yang dapat di manfaatkan secara maksimal.
- Diskusi kelompok mempunyai kelemahan-kelemahan yang dapat menggagalkan atau tidak tercapainya tujuan diskusi.
- Guru hendaknya menghindari hal-hal seperti : menyelenggarakan diskusi dengan topic yang tidak sesuai, mendominasi diskusi dengan berbagai informasi, membiarkan terjadinya monopoli dan penyimpangan, tergesa-gesa meminta respon siswa, membiarkan siswa pasif/enggan berpartisipasi, tidak memperjelas uraian.
Keterampilan
Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru
untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya
bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain
kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal
bagi terjadinya proses belajar mengajar, misalnya penghentian tingkah laku
siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan
waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang
produktif.
Tujuan dari pengelolaan kelas adalah :
- Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mengembangkan kemampuannya secara optimal.
- Mempertahankan keadaan yang stabil dalam suasana kelas, sehingga bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi atau dihindari.
- Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disiplin yang dapat merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
- Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional, dan intelektual peserta didik dalam kelas.
- Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat
tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta
mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pengajaran. Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas maka perlu
diperhatikan komponen-komponen keterampilan, antara lain:
- Keterampilan yang bersifat preventif, keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal seperti keterampilan menunjukkan sikap tanggap, membagi perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas, menegur dan memberi penguatan.
- Keterampilan yang bersifat represif, keterampilan ini berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai, guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah, atau orang tua siswa.
Ada 3 pendekatan yang dapat diterapkan oleh guru dalam mengatasi
gangguan berkelanjutan, yaitu : Memodifikasi tingkah laku; Pengelolaan
kelompok; dan Menemukan serta mengatasi tingkah laku yang menimbulkan masalah
Prinsip-prinsip pengelolaan kelas :
- Kehangatan dan keantusiasan guru sangat berperan dalam menciptakan iklim kelas yang menyenangkan.
- Kata-kata dan tindakan guru yang dapat menggugah siswa untuk belajar dan berperilaku baik akan mengurangi kemungkinan munculnya perilaku yang menyimpang.
- Penggunaan variasi dalam mengajar dapat mengurangi terjadinya gangguan.
- Keluwesan guru dalam kegiatan pembelajaran dapat mencegah munculnya gangguan.
- Guru harus selalu menekankan hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative.
- Guru hendaknya mampu menjadi contoh dalam menanamkan disiplin diri sendiri.
- Guru hendaknya menghindari terjadinya hal-hal berikut :
- Mencampuri kegiatan siswa secara berlebihan.
- Kesenyapan.
- Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan.
- Penyimpangan yang berlarut-larut dari pokok pembahasan.
- Bertele-tele.
- Mengulangi penjelasan yang tidak perlu.
Keterampilan
Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah
berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan
seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya
hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan
siswa.
Ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut :
- Terjadi hubungan ( interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa.
- Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya sendiri..
- Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
- Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi dan alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.
Peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai
berikut :
- Organisator kegiatan pembelajaran.
- Sumber informasi bagi siswa
- Pendorong bagi siswa untuk belajar / motivator.
- Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa.
- Orang yang mendiagnosis kesulitan siswa dan member bantuan yang sesuai dengan kebutuhannya.
- Peserta kegiatan yang memepunyai hak dan kewajuban yang sama dengan peserta lainnya.
Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kevil atau perorangan :
- Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan.
- Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan.
- Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis.
- Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi
Komponen katerampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Komponen-komponen
penting yang dapat dipelajari guru dalam mengembangkan pembimbingan kelompok
kecil adalah :
- Pemusatan perhatian.
- Memperjelas permasalahan.
- Menganalisis pandangan peserta didik.
- Meningkatkan urunan, pikiran psesrta didik.
- Menyebarkan kesempatan untuk berpartisipasi
- Mengadakan pendekatan secara pribadi.
- Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
- Membimbing dan memudahkan belajar.
- Merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran.
- Menutup diskusi.
Berbagai hal yang harus dihindari guru dalam membimbing diskusi kelompok
kecil adalah :
- Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya dengan topic pembicaraan.
- Membiarkan diskusi dikuasai/dimonopoli oleh peserta didik tertentu.
- Membiarkan peserta didik tidak aktif.
- Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
- Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk memikirkan pemecahan masalah.
- Tidak merumuskan hasil diskusi dan tidak membentuk tindak lanjut.
0 comments
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^