Landasan Sosial Budaya Pendidikan

Landasan Sosial Budaya Pendidikan
        Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi kehidupan manusia dan sebagai suatu proses memanusiakan manusia. Pendidikan berlangsung dalam pergaulan atau interaksi antar pendidik dan peserta didik di sekolah, dan berlangsung dalam proses belajar mengajar. Itulah sebabnya kegiatan belajar mengajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat dimana kegiatan berlangsung.
        Kajian tentang dasar-dasar sosial budaya sangat penting artinya bagi calon guru dan calon tenaga kependidikan lainnya. Karena akan memberikan bakal pengetahuan kepada calon guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk memahami isu-isu dan masalah-masalah sosial budaya dalam masyarakat terutama yang menyangkut perubahan sosial budaya, mengembangkan tujuan kurikulum mata pelajaran tertentu, memungkinkan guru berfungsi lebih dalam membentuk murid-muridnya menjadi masyarakat yang lebih relevan dengan harapan-harapan masyarakat tersebut.

Pengertian Sosiologi dan Kebudayaan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aktifitas sosial manusia atau kegiatan yang berkaitan dengan perilaku hubungan manusia dengan manusia lainnya dalam suatu kehidupan masyarakat tertentu. Berger dalam Macionis (1992:3) mendeskriptifkan perspektif sosiologi sebagai pandangan secara umum dalam hal-hal yang khusus. Para sosilog memandang bahwa pola-pola sosial secara umum merupakan akumulasi dari perilaku-perilaku individu secara khusus.
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa, dan rasa manusia, berupa kepercayaan, norma norma, nilai-nilai, dan objek-objek material yang dimiliki dan dipelajari oleh sekelompok orang atau masyarakat. Hasil-hasil yang tidak dipelajari yang bersumber dari refleks atau insting tidak termasuk dalam kebudayaan. Para sosiolog membedakan kebudayaan menjadi dua bentuk yaitu kebudayaan nonmateri dan kebudayaan materi. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang bisa dikspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan hasil cipta, karsa, dan rasa manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu gagasan, kegatan, dan benda hasil karya. Kebudayaan selanjutnya dapat digolongkan ke dalam unsur universal danunsur yang bersifat khusus.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku hubungan antar manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang integral dalam kehidupan bermasyarakat. Dan dua hal ini sering diistilahkan sebagai sosial budaya. Contoh dalam hal ini adalah pendidikan, pendidikan merupakan salah satu kebudayaan manusia dan maka dari itu jika ditinjau dari sudut sosiologi, kegiatan pendidikan merupakan pola interaksi hubungan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Sekolah sebagai Institusi Sosial
        Sekolah didirikan masyarakat atas dasar kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Sekolah sebagai sistem sosial memiliki pola interaksi seperti interaksi guru-murid, murid-murid, dinamika kelompok dalam kelas, struktur dan fungsi sistem pendidikan di sekolah. Dan dari proses kegiatan, maka belajar mengajar merupakan proses penting untuk mencapai hasil pendidikan yang diharapkan.

Hubungan (Timbal Balik) Sekolah dengan Masyarakat dan Pengaruhnya terhadap Perubahan
Ada 3 ciri hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu:
1). Hubungan Transmitif, yaitu hubungan dalam rangka memelihara, menjunjung tinggi, dan   mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi berikutnya.
2). Hubungan Transformatif, yaitu hubungan dalam rangka memelihara dan mengubah sesuatu misalnya kebudayaan agar tetap bertahan dan sesuai dengan kemajuan dan tuntutan kehidupan zaman.
3). Hubungan Transaksional, yaitu hubungan atas dasar keterikatan karena adanya tanggung jawab yang sama terhadap pendidikan, dan antara sekolah dan masyarakatbyang memiliki hubungan timbal balik yang saling mengikat.
       Sekolah sebagai salah satu institusi sosial memiliki keterikatan dengan institusi sosial lainnya, karena semua instistusi merupakan bagian dari sistem sosial secara keseluruhan.

Kesenjangan Sekolah dengan Masyarakat
       Selain adanya hubungan sekolah dengan masyarakat, juga sering terjadi adanya kesenjangan antara kehidupan sekolah dan masyarakat. Kesenjangan ini disebabkan oleh hal-hal sbagai berikut:
1). Hasil lulusan sekolah tidak selalu memenuhi harapan atau tuntutan masyarakat, termasuk tuntutan dunia kerja.
2). Perubahan-perubahan dalam kehidupan, pengaruhnya lebih cepat dirasakan oleh masyarakat karena perubahan selalu terjadi di masyarakat.

      Usaha untuk menuju nilai-nilai dan norma-norma baru itu disebut dengan istilah transformasi kebudayaan. Sekolah sebagai suatu lembaga yang ada di masyarakat dapat melaksanakan tugas mentransformasikan kebudayaan agar semakin kaya. Antara kemampuan sekolah dan kebutuhan masyarakat selalu terjadi kesenjangan sebenarnya karena sekolah belum dapat memenuhi tuntutan perkembangan masyarakat, oleh karena itu sekolah harus selalu berusaha untuk memberikan bekal kepada para murid untuk dapat mengembangkan kreatifitas dan belajar secara mandiri.
no image
Item Reviewed: Landasan Sosial Budaya Pendidikan 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!